• Kantor Kepala Desa Cimanggu

    JL. Raya Cimanggu No. 87 Cisalak Subang 41283

  • Bukit Pasir Jaka

    Desa Cimanggu, Kecamatan Cisalak, Subang - Jawa Barat

FEATURE BUKIT PASIR JAKA



Memburu Senja Menanti Fajar di Bukit Pasir Jaka

Sunrise di bukit pasir jaka
Semilir angin sejuk menyapu wajah ku, ilalang ikut bergoyang seakan menyambut kedatangan ku. Sore itu aku bersama teman – teman berencana untuk pergi ke bukit pasir jaka, bukan hanya untuk berlibur tetapi ini adalah program KKN yang harus di lakukan.

Aku dan ke 19 teman ku memang sedang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata selama 2 bulan di desa Cimanggu Kecamatan Cisalak Subang. Program kami adalah Pengembangan desa wisata melalui pemberdayaan Masyarakat,  kami memilih bukit pasir jaka yang akan menjadi wisata di desa cimanggu ini.

Bukit pasir jaka terletak di Kp. Panyeredan Ds. Cimanggu Kec. Cisalak yang berjarak sekitar 27 KM dari kota Subang. Bukit yang tidak terlalu tinggi sekitar ±1000 mdpl entah aku belum tahu pemandangan seperti apa yang akan di suguhkan oleh bukit pasir jaka ini.


Aku bersama teman – temanku memulai perjalanan sekitar pukul 16.00 WIB kita berkumpul di warung salah satu milik warga dengan mempersiapkan barang – barang yang akan dibutuhkan di puncak nanti, kita memang berencana untuk bermalam di bukit pasir jaka dengan harapan dapat melihat sunset serta sunrise yang di suguhkan oleh alam di bukit pasir jaka. Tenda, alat masak, serta perlengkapan lainnya sudah siap kami bawa.


Aku berjalan dengan santainya memilih jalan yang akan aku pijak, meskipun pada awalnya aku di sambut dengan jalanan yang penuh bebatuan yang tidak terlalu terjal bagi pemula. Jalanan yang penuh bebatuan itu tidak terlalu panjang selanjutnya aku mendapati jalanan tanah yang sepertinya sudah biasa di lalui oleh para pengunjung sebelumnya sehingga tidak terasa licin, tidak terlalu curam namun juga tidak terlalu landai, bukit ini sangat cocok sekali dengan ku yang benar – benar pemula yang tidak pernah sekalipun melakukan perjalanan seperti ini. 





Terdapat petunjuk arah yang sangat memudahkan bagiku serta teman – temanku agar cepat sampai ke puncak. Ada pilihan untuk menggunakan jalur landai ataupun jalur curam, tentu saja aku memilih jalur landai karena aku tidak ingin cepat kelelahan dalam melakukan perjalanan ini.


Di perjalanan aku melihat pemandangan yang belum pernah aku dapatkan. Angin yang berhembus serta pepohonan yang menyejukan mata dan juga pemandangan kampung seperti ini bagai obat lelah selama menuju puncak bukit pasir jaka. Aku rehat sejenak menikmati semilir angin sejuk yang tak henti aku hirup. Di kota tak kudapati angin seperti ini, sangat di sayangkan bila tak ku nikmati hal seperti ini.


Aku melanjutkan perjalanan ku, aku melihat ada anak – anak kecil yang berlarian searah dengan ku ternyata mereka adalah anak pribumi yang sudah biasa berlalu lalang naik turun bukit pasir jaka ini sebagai tempat bermain mereka. Kaki – kaki kecil mereka terlihat kuat seolah sudah terbiasa untuk melakukan perjalanan seperti ini, itu pun bak penyemangat aku yang tidak mau kalah cepat untuk mencapai puncak bukit pasir jaka.


Karena bukit pasir jaka ini masih terhitung bukit yang tidak terlalu tinggi cukup bagi pemula seperti ku maka perjalanan untuk sampai ke puncak pun tidak membutuhkan waktu yang lama sekitar 45 menit aku dan teman – teman ku sampai di puncak bukit pasir jaka. Wahh ! aku sedikit tercekat takjub akan panorama yang di suguhkan oleh bukit pasir jaka ini.

Alam ciptaan tuhan yang tak bisa ku jelaskan lagi keindahannya. Banyak pepohonan serta pemandangan pemukiman rumah warga yang terlihat dari atas bukit pasir jaka ini. Terhampar luas sejauh mata memandang yang ku lihat hanya pemandangan yang membuat aku takjub.


Hari semakin sore, senja terus berlari seolah mengajar sang malam. Aku dan teman – temanku segera mendirikan tenda yang telah kami bawa tadi. 2 tenda besar bermuatan masing – masingnya 6 orang serta 2 tenda berukuran sedang bermuatan masing – masing 4 orang. 





Setelah tenda berdiri ku segera berlari ke sebelah barat ke sebuah menara yang nampaknya memang sengaja di buat untuk menjadi spot foto saat senja. Banyak foto yang aku ambil sebagai kenang – kenangan saat nanti aku pulang. Aku mengajak teman – teman ku untuk berfoto bersama dan kami saling bergantian untuk mengambil foto terbaik sebelum senja itu pergi.



Tergurat pesan dari perginya senja, yaitu malam akan segera datang dan aku pun mulai merasa lapar. Ku perhatikan tempat sekeliling ku berdiri ternyata bukan hanya aku dan teman – teman ku yang akan bermalam di bukit pasir jaka ini ada komunitas vespa, komunitas sepeda gunung, dan juga komunitas motor trail. Tak  ku sangka ternyata sudah banyak orang yang tahu akan bukit pasir jaka ini. Sekitar ada 12 tenda yang di dirikan di bukit pasir jaka ini. Tidak terlalu ramai aku masih bisa merasakan ketenangan saat malam datang di hiasi dengan langit yang masih berwarna jingga.




Aku dan teman – teman ku segera membuat makan malam yang seadanya hanya ada nasi dan juga ikan yang telah di bakar.



Dengan pemandangan lampu yang kerlap kerlip berasal dari rumah penduduk yang berada di bawah sana aku dan teman – temanku menyantap sajian makan malam dengan lahap karena memang perjalanan yang cukup lama membuat perut aku sedikit memberontak.


Perut kenyang mata pun tak kalah kenyang. Itulah ungkapan aku untuk mendeskripsikan keadaan ku saat malam ini. aku sedikit bercengkrama dengan teman – teman yang baru ku kenal dari komunitas – komunitas yang ada dengan di temani api unggun yang sudah kami buat bersama – sama. Ternyata bukan pertama kalinya mereka bermalam di bukit pasir jaka ini, sudah kesekian kalinya karena bukit pasir jaka ini masih terlihat asri dan juga belum terlalu ramai sehingga bukit pasir jaka ini  menjadi langganan para komunitas untuk sekedar rehat dari keramaian di kota.


Malam semakin dingin bulan semakin terang seolah berkata ini lah malam yang sempurna. Dengan teman baru dengan pengalaman baru dengan udara yang selalu terus membelai aku dan teman – teman memutuskan untuk tidur.


Waktu begitu cepat suara burung mulai terdengar ku tengok di balik tenda  ternyata fajar mulai menapakan dirinya. Aku keluar, sudah ramai. Banyak orang – orang yang sudah berdiri mencari tempat untuk berfoto ria. Awan di sekeliling bukit, aku bak seseorang yang sedang berada di negeri di atas awan. Sawah serta pemukiman yang kemarin aku lihat seolah hilang tertutup awan putih yang bersih. Udara yang dingin membuat suasanan semakin membuat ku lagi lagi terpana akan keindahan alam ini.

Senja terima kasih, karena mu aku tahu sulit untuk dapat melihat mu

Bertemu dengan mu saja aku seolah manusia yang paling beruntung

dan Fajar terima kasih, karena mu aku tahu nikmat tuhan memang yang paling aku tunggu.
(yvy)







Foto bersama dengan komunitas JNE Bandung





Share:

TURNAMEN VOLI PUTRA ANTAR RT SE-DESA CIMANGGU


Turnamen Voli di Desa Cimanggu

Pertandingan tim voli putra antar RT sedesa Cimanggu


Cimanggu - Dalam rangka memperingati HUT RI ke 73 Karang Taruna Desa Cimanggu bekerjasama dengan mahasiswa KKN Universitas Subang menyelenggarakan turnamen Voly tingkat RT se-Desa Cimanggu. Turnamen ini mulai diselenggarakan pada hari Rabu (8/8/18). Turnamen ini berlangsung selama lima hari kedepan bertempat di Lapang Voli Cileat RW 03.
Turnamen Voli ini diikuti oleh 18 Tim dan dibagi menjadi 2 grup. Grup A dan Grup B. satu grup terdiri dari 9 tim. Tidak hanya RT yang ada di Desa Cimanggu saja yang ikut berpartisipasi tapi juga mahasiswa KKN Universitas Subang dan siswa dari sekolah Bani Ma’sum pun ikut berpartisipasi.

“Untuk memeriahkan HUT RI ke 73 dan mengeratkan tali silaturahmi antar RT di Desa Cimanggu. Untuk warganya sendiri juga saat antusias dengan adanya turnamen ini karena disini Voli merupakan olahraga yang paling banyak diminati. Saya juga berterimakasih kepada karang taruna desa serta pemerintah desa Cimanggu atas diizinkannya untuk mengadakan turnamen ini” Tutur Asep Rukmana selaku ketua KKNM

Sambutan ketua KKNM

Turnamen Voli tingkat RT se- Desa Cimanggu dihadiri oleh Ketua Karang Taruna Desa Cimanggu dan dibuka langsung oleh Kepala Desa Cimanggu Bapak Banda Mulyana.

Dalam acara pembukaan turnamen voli ini, ketua Karang Taruna Desa Cimanggu Bapak Ujang Apipudin menghimbau kepada para peserta supaya bisa menjaga rasa sportivitas dan menjaga keamanan dalam berlangsungnya turnamen voli selama 5 hari kedepan ini.

“saya menghimbau kepada para peserta untuk menjaga rasa sportivitas dan menjaga keamanan atas berlangsungnya turnamen voli ini” Ucap Ketua Karang Taruna Desa bapak Ujang Apipudin.
Sambutan ketua karang taruna desa Cimanggu

Selain itu, dalam sambutannya kepala Desa Cimanggu bapak Banda Mulyana mengucapkan rasa terimakasih banyak kepada pihak karang taruna dan mahasiswa KKN Universitas Subang atas terselenggarakan turnamen ini.


Sambutan Kepala Desa Cimanggu

“Saya mengucapkan terimakasih banyak kepada pihak Karang Taruna serta Mahasiswa KKN Universitas Subang atas terselenggaranya turnamen voli di Desa Cimanggu, karena voli merupakan budaya olahraga yang ada di Desa Cimanggu. Dan saya menghimbau kepada para peserta supaya  bisa menjaga rasa solidaritas dan sportivitas. Dan jangan lihat dari seberapa besar atau seberapa banyak hadiahnya yang terpenting adalah rasa kebersamaanya.”
Pertandingan turnamen voli antar RT dibuka oleh Tim Rajawali yang merupakan perwakilan dari RT 17 dan Tim Family B yang merupakan perwalikan dari RT 02.(ad)




Mahasiswa sebagai panitia turnamen voli







Share:

TURNAMEN VOLI PUTRI SEKECAMATAN CISALAK



Tim Voli Putri Desa Cimanggu Juara 2 se- Kecamatan Cisalak


Pertandingan tim voli putri tingkat kecamatan

Cisalak - Kecamatan Cisalak menyelenggarakan turnamen Voli tingkat  Desa dalam rangka memeriahkan HUT RI ke 73. Untuk tim voli putri antar desa se kecamatan Cisalak pertandingan voli sendiri diikuti oleh 9 desa yang ada di kecamatan Cisalak. Pertandingan ini dilaksanakan selama 2 hari yaitu pada tanggal 7-8 Agustus 2018.

Dalam pertandingan final, Tim voli putri desa Cimanggu melawan Tim voli putri dari Desa Cigadog. Sempat unggul pada awal babak namun di pertengahan babak tim voli putri desa Cigadog berhasil menyusul angka tim voli putri Desa Cimanggu sehingga di babak akhir tim voli putri Desa Cimanggu harus mengakui keunggulan tim voli putri desa Cigadog dengan skor tipis.

Walaupun tahun ini juara 2 tidak membuat para pemain tim voli putri desa Cimanggu putus asa, karena dengan juara ke 2 ini kita bisa jadikan acuan agar tahun depan bisa menjadi juara pertama di Kecamatan.(ad)




Share:

PESONA BUKIT PASIR JAKA


Bukit Pasir Jaka

Para pengunjung sedang menyaksikan matahari terbit
Desa Cimanggu merupakan suatu desa yang berada di sebelah timur kecamatan Cisalak bersebelahan langsung dengan desa Pakuhaji dan desa Gardusayang. Desa Cimanggu sendiri memiliki wisata yang cukup menarik terutama bagi para petualang dan para pecinta alam salah satunya adalah Bukit Pasir Jaka.

Bukit pasir jaka merupakan bukit yang berada diwilayah Kampung Panyeredan RW 04 Desa Cimanggu yang memiliki  ketinggian ±1000 Mdpl.  Dan dapat ditempuh ±1 jam perjalanan dengan berjalan kaki dari titik pendakian. Track menuju bukit pasir jaka tidak terlalu ekstrem sangat cocok untuk para pendaki pemula. Akses perjalanan menuju bukit pasir jaka tidak terlalu sulit, kita bisa membawa kendaraan seperti motor untuk bisa sampai ke puncak bukit pair jaka. Sepanjang perjalanan kita disuguhkan dengan hamparan sawah, perbukitan  dan gunung canggah.Akses masuk menuju bukit pasir jaka kita melewati 2 perkampungan yaitu kampong Patrol dan Kampung Panyeredan.

Bukit pasir jaka sangat cocok untuk berkemah, karena disana kita bisa melihat matahari terbit dan melihat pemandangan perkampungan warga yang tertutupi oleh awan culumus. Di siang hari kita bisa melihat perbukitan, dan perkampungan warga.


Selain itu di sebelah selatan bukit Pasir Jaka ±500 m ada curug yang namanya Curug Paok. Curug ini memiliki ketinggian ±20 m.




Masuk ke Bukit Pasir Jaka selama ini belum dikenakan tarif. Jadi kita harus bisa menjaga kelestarian alam dan bersahabat dengan warganya. (ad)


Share:

BERMAIN MUSIK TRADISIONAL


Memperkenalkan Kesenian Tradisional kepada Mahasiswa KKN

Mahasiswa mencoba alat musik tradisional

Cimanggu - Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Subang menghadiri undangan dari Kepala Desa Cimanggu bapak Banda Mulyana yaitu memperkenalkan salah satu kesenian tradisional yang ada di Desa Cimanggu , Sabtu (4/8/2018)

Acara tersebut dilakukan di rumah bapak Banda yang bertujuan agar mahasiswa KKN tau kesenian yang ada di desa Cimanggu selain itu juga sebagai ajang silaturahmi antara kepala desa Cimanggu dengan mahasiswa KKN yang akan tinggal dalam beberapa minggu lagi di desa cimanggu ini.

“sengaja saya undang mahasiswa KKN agar kami dapat mempererat tali silaturahmi dan juga mereka dapat mengetahui kegiatan warga disini yang sangat menyukai kesenian musik tradisional” kata bapak Banda selaku Kepala Desa Cimanggu.


Tak hanya itu, mahasiswa KKN pun di ajak untuk memainkan salah satu kesenian musik tradisional. Acara tersebut berlangsung hangat karena tidak formal.(yvy)





Share:

SPOT FOTO DI BUKIT PASIR JAKA



Bikin Spot Foto Menarik Biar Pengunjung Tertarik


Proses pembuatan spot foto baru di bukit pasir jaka
Cimanggu -  Untuk menarik minat pengunjung agar berkunjung ke bukit Pasir Jaka dan Curug Paok Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Subang di bantu warga membuat spot foto yang di buat semenarik mungkin sebagai tempat untuk mengabadikan foto saat berada di bukit Pasir Jaka atau pun Curug Paok.

Sebagai orang yang hidup di jaman generasi mileneal, foto menjadi hal yang wajib di abadikan saat di momen atau di tempat tertentu. Memanfaatkan pemandangan yang indah di bukit pasir jaka warga melakukan kerja bakti bersama mahasiswa KKN untuk membuat spot foto yang menarik, meskipun sudah ada spot foto yang terdahulu tetapi tidak menjadi hambatan untuk menambah spot foto agar pengunjung merasa terpuaskan dengan adanya pilihan spot foto yang banyak.

Dengan menggunakan bambu yang di ambil dari Curug Paok warga membuat menara di bagian sebelah barat untuk mengambil momen matahari terbenam serta di bagian timur untuk momen matahari terbit.

“Sengaja kami membuat spot foto untuk mengambil momen sunset dan sunrise karena pada saat momen tersebut di atas bukit Pasir Jaka terlihat pemandangan hamparan sawah, bukit – bukit serta pemukiman rumah warga kecamatan cisalak dan kecamatan Tanjungsiang” kata salah satu mahasiswa memberi penjelasan mengenai spot foto.

“Sedangkan di Curug Paok tidak di buatkan spot foto karena curugnya pun terlihat tinggi serta indah yang akan menjadi spot foto yang alami” lanjutnya.


Pembuatan spot foto untuk di bukit Pasir Jaka tidak cukup dalam satu hari, tetapi pasti akan di lanjutkan hingga menghasilkan spot foto yang menarik perhatian serta minat pengunjung.(yvy)

















Share:

Popular Posts

Video

Recent Posts

About Me

My photo
Cisalak, Subang, Indonesia

Lokasi